Senin, 13 Oktober 2014
Tagged Under: Astronomi
Sebuah galaksi terkecil yang dikenali manusia ternyata dihuni sebuah lubang hitam raksasa. Tim astronom dari Universitas Utah menemukan lubang hitam raksasa itu di sebuah galaksi mini yang dilabeli M60-UCD1. Ukuran lubang hitam di dalam galaksi itu setara dengan 21 juta kali massa matahari yang ada di tata surya manusia.
Anil Seth, pemimpin riset astronomi, mengatakan galaksi tersebut adalah obyek luar angkasa terkecil dan teringan yang memiliki lubang hitam dengan ukuran begitu besar. "Itu juga menjadi salah satu galaksi yang didominasi oleh lubang hitam," kata Seth seperti ditulis laman Universitas Utah, 17 September 2014. Hasil temuan Seth dan koleganya sudah dipublikasikan dalam jurnal Nature.
Para astronom memakai Gemini North, teleskop inframerah berdiameter delapan meter di Mauna Kea, Hawaii, untuk melacak M60-UCD1. Mereka juga menggunakan data foto dari teleskop luar angkasa Hubble. Galaksi kecil itu diperkirakan adalah sisa dari galaksi besar yang hancur saat bertabrakan dengan galaksi lain. Temuan mereka mengindikasikan ada banyak galaksi "mini" serupa yang dihuni lubang hitam berukuran raksasa.
Seth mengatakan para astronom tidak tahu bagaimana sebuah galaksi kecil bisa memuat lubang hitam raksasa. "Ada begitu banyak galaksi kecil serupa dan mereka mungkin memiliki lebih banyak lubang hitam raksasa di pusatnya ketimbang galaksi berukuran normal," kata asisten profesor bidang fisika dan astronomi itu.
Lubang hitam adalah bintang-bintang mati yang memiliki tarikan gravitasi luar biasa kuat sehingga cahaya pun tersedot. Lubang hitam raksasa biasanya berukuran minimal satu juta kali massa matahari. Obyek raksasa penyedot cahaya itu diperkirakan ada di pusat setiap galaksi.
Galaksi Bima Sakti sendiri memiliki lubang hitam di bagian pusatnya dengan ukuran 4 juta kali massa matahari. Meski tergolong lubang hitam raksasa, ukurannya cuma 0,01 persen dari massa Bima Sakti yang diperkirakan sekitar 50 miliar lebih besar dari matahari.
Sebagai perbandingan, lubang hitam raksasa di galaksi "mini" M60-UCD1 empat kali lipat dari yang ada di Bima Sakti. Namun proporsi ukuran lubang hitam itu mencapai 15 persen dari ukuran M60-UCD1 yang diperkirakan sekitar 140 juta kali massa matahari. "Itu luar biasa, karena Bima Sakti 500 kali lebih besar dan 1.000 kali lebih berat ketimbang galaksi M60-UCD1," kata Seth.
Menurut Seth, M60-UCD1 dulunya mungkin sebuah galaksi besar dengan 10 miliar bintang di dalamnya. Namun obyek itu bergerak terlalu dekat dengan galaksi yang lebih besar, M60, lalu ada bintang-bintang dan materi hitam di bagian luar galaksi terpencar dan menyatu dengan M60. "Kemungkinan itu terjadi sekitar 10 miliar tahun lalu, namun kami tak tahu waktu pastinya," ujar dia. M60 adalah salah satu galaksi raksasa yang dijuluki jagat raya lokal. M60 juga diketahui tengah menarik galaksi lain, NGC4647, yang ukurannya 25 kali lebih kecil.
Galaksi Terkecil dihuni Lubang Hitam Raksasa
Share
Sebuah galaksi terkecil yang dikenali manusia ternyata dihuni sebuah lubang hitam raksasa. Tim astronom dari Universitas Utah menemukan lubang hitam raksasa itu di sebuah galaksi mini yang dilabeli M60-UCD1. Ukuran lubang hitam di dalam galaksi itu setara dengan 21 juta kali massa matahari yang ada di tata surya manusia.
Anil Seth, pemimpin riset astronomi, mengatakan galaksi tersebut adalah obyek luar angkasa terkecil dan teringan yang memiliki lubang hitam dengan ukuran begitu besar. "Itu juga menjadi salah satu galaksi yang didominasi oleh lubang hitam," kata Seth seperti ditulis laman Universitas Utah, 17 September 2014. Hasil temuan Seth dan koleganya sudah dipublikasikan dalam jurnal Nature.
Para astronom memakai Gemini North, teleskop inframerah berdiameter delapan meter di Mauna Kea, Hawaii, untuk melacak M60-UCD1. Mereka juga menggunakan data foto dari teleskop luar angkasa Hubble. Galaksi kecil itu diperkirakan adalah sisa dari galaksi besar yang hancur saat bertabrakan dengan galaksi lain. Temuan mereka mengindikasikan ada banyak galaksi "mini" serupa yang dihuni lubang hitam berukuran raksasa.
Seth mengatakan para astronom tidak tahu bagaimana sebuah galaksi kecil bisa memuat lubang hitam raksasa. "Ada begitu banyak galaksi kecil serupa dan mereka mungkin memiliki lebih banyak lubang hitam raksasa di pusatnya ketimbang galaksi berukuran normal," kata asisten profesor bidang fisika dan astronomi itu.
Lubang hitam adalah bintang-bintang mati yang memiliki tarikan gravitasi luar biasa kuat sehingga cahaya pun tersedot. Lubang hitam raksasa biasanya berukuran minimal satu juta kali massa matahari. Obyek raksasa penyedot cahaya itu diperkirakan ada di pusat setiap galaksi.
Galaksi Bima Sakti sendiri memiliki lubang hitam di bagian pusatnya dengan ukuran 4 juta kali massa matahari. Meski tergolong lubang hitam raksasa, ukurannya cuma 0,01 persen dari massa Bima Sakti yang diperkirakan sekitar 50 miliar lebih besar dari matahari.
Sebagai perbandingan, lubang hitam raksasa di galaksi "mini" M60-UCD1 empat kali lipat dari yang ada di Bima Sakti. Namun proporsi ukuran lubang hitam itu mencapai 15 persen dari ukuran M60-UCD1 yang diperkirakan sekitar 140 juta kali massa matahari. "Itu luar biasa, karena Bima Sakti 500 kali lebih besar dan 1.000 kali lebih berat ketimbang galaksi M60-UCD1," kata Seth.
Menurut Seth, M60-UCD1 dulunya mungkin sebuah galaksi besar dengan 10 miliar bintang di dalamnya. Namun obyek itu bergerak terlalu dekat dengan galaksi yang lebih besar, M60, lalu ada bintang-bintang dan materi hitam di bagian luar galaksi terpencar dan menyatu dengan M60. "Kemungkinan itu terjadi sekitar 10 miliar tahun lalu, namun kami tak tahu waktu pastinya," ujar dia. M60 adalah salah satu galaksi raksasa yang dijuluki jagat raya lokal. M60 juga diketahui tengah menarik galaksi lain, NGC4647, yang ukurannya 25 kali lebih kecil.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
luar biasaa.
BalasHapus